Anggota Komisi X DPR My Esti Wijayati dalam rapat kerja dengan Menpora di Komisi X, Rabu (24/6/2020). Foto : Jaka/Man

Dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pemuda dan Olaharaga (Menpora) Zainuddin Amali, anggaran untuk kepramukaan diusulkan sebesar Rp 80 miliar. Besaran anggaran tersebut masuk dalam pos anggaran tambahan yang diusulkan Menpora. Mestinya, anggaran kepramukaan sudah ada pos sendiri, tanpa perlu masuk anggaran tambahan.

Demikian dikemukakan Anggota Komisi X DPR My Esti Wijayati dalam rapat kerja di Komisi X, Rabu (24/6/2020). Menpora sendiri di hadapan Komisi X DPR RI menyampaikan, total usulan tambahan anggaran Kemenpora untuk RAPBN 2021 sebesar Rp 1,778 triliun. Esti mengingatkan Menpora, bila usulan anggaran Rp 80 miliar untuk kepramukaan tidak diterima, apakah Kemenpora sudah memiliki pos cadangan anggaran untuk kepramukaan.

“Untuk kepramukaan angkanya Rp 80 miliar. Kalau usulan ini tidak gol, apakah sudah ada pos anggaran di pagu indikatif yang Rp 2 triliun? Kami ingin tegaskan bahwa kebutuhan untuk kepramukaan seharusnya tanpa ada usulan tambahan harus sudah ada plotting-nya,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya, sudah dikemukakan bahwa pagu indikatif Kemenpora sebesar Rp 2 triliun. Kemenpora, lanjut Esti, harus mengantisipasi pos anggaran untuk kepramukaan bila usulannya tidak diterima. Dengan begitu kepramukaan di Indonesia tetap eksis. Rapat kerja kali ini dipimpin Dede Yusuf dan beberapa anggota lainnya hadir secara fisik di ruang rapat Komisi X. sementara sisanya hadir secara virtual. (mh/es)